Virus HIV AIDS saat ini merupakan salah satu virus paling mematikan didunia dan belum ditemukan vaksin yang bisa menghilangkan penyakit ini. Namun menurut tulisan Allan,Jr.M.D, Virus HIV AIDS merupakan senjata mematikan hasil ciptaan manusia sendiri yang digunakan untuk memusnahkan etnis-etnis tertentu dan para ilmuwan yang mengetahui hal ini sengaja menutupinya.
Banyak orang yang mengetahui jika virus HIV AIDS disebabkan oleh simpanse, bahkan para ahli ilmiah sering mengatakan hal tersebut dimedia manapun dan publik tentunya menerima semua pernyataan tersebut dengan sangat yakin. Meski demikian, sebelum adanya teori asal usul HIV AIDS diklaim berasal dari simpanse, ada teori konspirasi yang lebih terkenal yaitu teori “Monyet Hijau” dari Afrika. Namun pada 29 Oktober tahun 1990 silam, New York Times menyebut jika setidaknya sekitar tiga puluh persen penduduk New York berkulit hitam meyakini jika AIDS adalah senjata mematikan yang diciptakan ilmuwan di laboratorium dan telah membunuh banyak orang dari etnis kulit hitam.
Eksperimen Vaksin Hepatitis B Tahun 1978-1981 Bisa Jadi Sebagai Awal Mula Penyebaran Virus AIDS
Pada sekitar awal tahun 1970-an, para ilmuwan melakukan percobaan untuk menemukan vaksin hepatitis B yang dikembangkan didalam tubuh simpanse. Namun eksperimen vaksin hepatitis B yang di ujicoba pada sekelompol pria gay di awal tahun 1978 ternyata memberikan hasil yang mengerikan dimana beberapa tahun setelah ujicoba yang dilakukan oleh pemerintah AS, kota New York, Los Angeles dan San Francisco menjadi pusat sindrom defisiensi kekebalan terkait para gay tersebut dan disinyalir sebagai awal mula penyebaran virus HIV di Amerika.
Besar mungkin kemungkinan jika hasil eksperimen vaksin tersebutlah yang merupakan cikal bakal awal mulanya muncul AIDS karena virus HIV yang terkontaminasi dengan vaksin didalam tubuh objek eksperimen tersebut. Penyebaran virus HIV menjadi AIDS juga semakin luas setelah WHO melakukan percobaan eksperimen vaksin di Afrika. Sementara hasil eksperimen yang dilakukan di New York City terhadap para pria gay tersebut sebanyak 20% positif terjangkit HIV pada tahun 1980. Namun fakta lain yang cukup menarik perhatian adalah sejumlah peneliti mengatakan baru mengetahui jika eksperimen vaksin ini sebagai penyebab para pria gay Amerika terjangkit HIV pada tahun 1982.